Kenali Penyakit Difteri Sejak Dini - Hidup sehat akan menjadi terasa sangat penting dan berharga jika tubuh sudah merasakan sakit dan butuh pengobatan yang intensif.
Semakin maju perkembangan zaman semakin banyak yang mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh kita dan pada akhirnya semakin banyak pula model pengobatan dan obat itu sendiri mulai dari tradisional, mistik dan medis yang lebih modern.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu penyakit yang lagi "buming" pada sekitar bulan Desember kemarin, namun kali ini kita akan bahas lagi karena mengingat pentingnya untuk kita antisipasi agar tidak menyebar ke lebih banyak orang lain lagi apalagi diri kita dan orang orang yang kita sayangi.
Penyakit Difteri adalah salah satu penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Corynebacterium, jika bakteri ini sudah menginfeksi bagian dari tubuh kita maka besar kemungkinan akan menjalar ke bagian tubuh atau organ lain yang lebih vital karena sifat penyakit ini adalah menular.
Jika penyakit ini sudah bersifat akut dan terlambat untuk di tangani maka bisa lebih fatal bahkan mengancam jiwa penderita, namun tenang,,,! penyakit ini dapat di cegah dengan imunisasi dan imunisasi ini tergolong wajib yang di canangkan oleh pemerintah.
Imunisasi difteri di kombinasikan dengan pertusis (Batuk rejan dan tetanus) ini di sebut juga dengan imunisasi DTP. Menurut keterangan dari dokter, sebelum anak berumur satu tahun maka di berikan tiga kali imunisasi DTP.
Jika seseorang terinfeksi penyakit difteri maka dia akan mengalami beberapa gejala berikut ini, dan membutuhkan penanganan secepatnya agar cepat teratasi dan tidak menjalar ke organ lain yang lebih sehat.
Beberapa gejala dari penyakit ini meliputi:
1. Demam tinggi dan menggigil.
2. Tubuh terasa sangat lelah dan lemah.
3. Muncul semacam flu dan berair bening namun lama kelamaan menjadi lebih kental dan kadang bercampur darah.
4. Pada umumnya para penderita kesulitan dalam pernafasan atau menggunakan pernafasan cepat.
5. Terjadi pembengkakan limfe pada leher penderita.
6. Jika bersuara terdengar serak dan menyiksa.
7. Terbentuknya lapisan tipis berwarna putih ke abu abuan pada dinding mulut dan sekitarnya, dan hal ini terus akan menebal, jika tersentuh terasa sakit.
8. Rasa tidak nyaman cukup tinggi sehingga akan semakin sock dan khawatir akan kesehatan penderita.
Penyakit difteri ini kadang juga menyerang kulit yang berbentuk seperti "borok" atau "ulkus", ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan kemudian, namun akan meninggalkan bekas luka berwarna coklat kehitaman.
Jika muncul gejala yang demikian, sangat di sarankan untuk segera cek kesehatan ke dokter keluarga Anda untuk di ketahui sejauh mana infeksi yang telah terjadi dan segera memberikan pengobatan atau antisipasi sedini mungkin untuk mencegah penyakit semakin parah dan komplikasi.
Foktor paling utama adalah kesehatan lingkungan yang ada di sekitar kita dan kesehatan diri sendiri, kepadatan penduduk juga memicu munculnya penyakit ini, biasanya daerah perkotaan yang cukup ramai dengan banyak aktifitas masyarakat.
Mengingat pentingnya kesehatan diri terutama anak anak maka lebih baik lakukanlah imunisasi yang dapat mencegah timbulnya penyakit ini, minimal lindungilah anggota keluarga Anda dengan imunisasi yang telah di sediakan pemerintah.
Jika tidak ingin terkena penyakit difteri maka perkuat pertahanan diri Anda dengan beberapa aktifitas positif seperti olah raga rutin yang dapat meningkatkan sistem imun Anda, selain itu jaga pola makan, tidak merokok dan minum minuman beralkohol.
Penyebaran bakteri difteri ini penyebaranya sangat mudah terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan vaksin difteri, sehingga bakteri dapat leluasa bergerak dan menginfeksi sel sehat yang ada di dalam tubuh, berikut ini cara penyebaranya yang paling umum terjadi.
1. Saat bagian tubuh yang sehat seperti tangan menyentuh barang - barang atau benda yang sudah terkontaminasi bakteri difteri, sehingga bakteri mudah menjalar ke bagian tubuh yang lain dan menginfeksi.
2. Terhirupnya bakteri difteri bersama udara saat pasien batuk atau bersin dan ini cara yang paling sering terjadi dan mudah sekali tubuh terinfeksi.
3. Sentuhan langsung dengan ulkus (borok) penderita yang di sebabkan karena luka difteri, penyebaran bakteri seperti ini biasanya mudah menjalar pada lingkungan yang padat penduduk dan kurang memperhatikan kesehatan.
Jika tubuh memiliki sistem imun yang kuat tubuh cenderung tidak memberikan dampak berbahaya namun jika sebaliknya kekebalan tubuh lemah dan kurang memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan maka bakteri ini sangat mudah sekali menjalar.
Selain selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan pencegahan terbaik selama ini adalah dengan Vaksin, Vaksin yang di gunakan adalag vaksin DTP (Difteri, Tetanus dan Pertusis atau batuk rejan).
Vaksin ini termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak di indonesia, dan di berikan sebanyak lima kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun dan lima tahun, setelah itu dapat di berikan booster adalah vaksin sejenis (TDap/Td) pada usia sepuluh tahun dan delapan belas tahun, vaksin Td dapat di berikan berlanjut setiap 10 tahun untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Jika imunisasi DTP terlambat di berikan maka tidak perlu memberikan imunisasi kejaran dari awal, bagi mereka yang berusia di bawah tujuh tahun, dokter masih bisa memberikan vaksinasi.
Penyakit difteri tidak saja menyerang anak - anak namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga terinfeksi bakteri difteri ini, jika kita tidak mewaspadai dan kurang memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan apalagi kekebalan tubuh lemah maka akan memudahkan bakteri ini menyebar luas dan menginfeksi sel sehat.
Marilah menjaga kebersihan diri, lingkungan dan apapun yang ada di sekitar kita, selain memberikan nilai positif pada pandangan juga memberikan kesehatan yang optimal.
---Selesai---
Semakin maju perkembangan zaman semakin banyak yang mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh kita dan pada akhirnya semakin banyak pula model pengobatan dan obat itu sendiri mulai dari tradisional, mistik dan medis yang lebih modern.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu penyakit yang lagi "buming" pada sekitar bulan Desember kemarin, namun kali ini kita akan bahas lagi karena mengingat pentingnya untuk kita antisipasi agar tidak menyebar ke lebih banyak orang lain lagi apalagi diri kita dan orang orang yang kita sayangi.
Pengertian Penyakit Difteri
Penyakit Difteri adalah salah satu penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Corynebacterium, jika bakteri ini sudah menginfeksi bagian dari tubuh kita maka besar kemungkinan akan menjalar ke bagian tubuh atau organ lain yang lebih vital karena sifat penyakit ini adalah menular.
Jika penyakit ini sudah bersifat akut dan terlambat untuk di tangani maka bisa lebih fatal bahkan mengancam jiwa penderita, namun tenang,,,! penyakit ini dapat di cegah dengan imunisasi dan imunisasi ini tergolong wajib yang di canangkan oleh pemerintah.
Imunisasi difteri di kombinasikan dengan pertusis (Batuk rejan dan tetanus) ini di sebut juga dengan imunisasi DTP. Menurut keterangan dari dokter, sebelum anak berumur satu tahun maka di berikan tiga kali imunisasi DTP.
Gejala Penyakit Difteri
Jika seseorang terinfeksi penyakit difteri maka dia akan mengalami beberapa gejala berikut ini, dan membutuhkan penanganan secepatnya agar cepat teratasi dan tidak menjalar ke organ lain yang lebih sehat.
Beberapa gejala dari penyakit ini meliputi:
1. Demam tinggi dan menggigil.
2. Tubuh terasa sangat lelah dan lemah.
3. Muncul semacam flu dan berair bening namun lama kelamaan menjadi lebih kental dan kadang bercampur darah.
4. Pada umumnya para penderita kesulitan dalam pernafasan atau menggunakan pernafasan cepat.
5. Terjadi pembengkakan limfe pada leher penderita.
6. Jika bersuara terdengar serak dan menyiksa.
7. Terbentuknya lapisan tipis berwarna putih ke abu abuan pada dinding mulut dan sekitarnya, dan hal ini terus akan menebal, jika tersentuh terasa sakit.
8. Rasa tidak nyaman cukup tinggi sehingga akan semakin sock dan khawatir akan kesehatan penderita.
Penyakit difteri ini kadang juga menyerang kulit yang berbentuk seperti "borok" atau "ulkus", ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan kemudian, namun akan meninggalkan bekas luka berwarna coklat kehitaman.
Jika muncul gejala yang demikian, sangat di sarankan untuk segera cek kesehatan ke dokter keluarga Anda untuk di ketahui sejauh mana infeksi yang telah terjadi dan segera memberikan pengobatan atau antisipasi sedini mungkin untuk mencegah penyakit semakin parah dan komplikasi.
Faktor Pemicu Munculnya Penyakit Difteri
Foktor paling utama adalah kesehatan lingkungan yang ada di sekitar kita dan kesehatan diri sendiri, kepadatan penduduk juga memicu munculnya penyakit ini, biasanya daerah perkotaan yang cukup ramai dengan banyak aktifitas masyarakat.
Mengingat pentingnya kesehatan diri terutama anak anak maka lebih baik lakukanlah imunisasi yang dapat mencegah timbulnya penyakit ini, minimal lindungilah anggota keluarga Anda dengan imunisasi yang telah di sediakan pemerintah.
Jika tidak ingin terkena penyakit difteri maka perkuat pertahanan diri Anda dengan beberapa aktifitas positif seperti olah raga rutin yang dapat meningkatkan sistem imun Anda, selain itu jaga pola makan, tidak merokok dan minum minuman beralkohol.
Penyebaran Bakteri Difteri
Penyebaran bakteri difteri ini penyebaranya sangat mudah terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan vaksin difteri, sehingga bakteri dapat leluasa bergerak dan menginfeksi sel sehat yang ada di dalam tubuh, berikut ini cara penyebaranya yang paling umum terjadi.
1. Saat bagian tubuh yang sehat seperti tangan menyentuh barang - barang atau benda yang sudah terkontaminasi bakteri difteri, sehingga bakteri mudah menjalar ke bagian tubuh yang lain dan menginfeksi.
2. Terhirupnya bakteri difteri bersama udara saat pasien batuk atau bersin dan ini cara yang paling sering terjadi dan mudah sekali tubuh terinfeksi.
3. Sentuhan langsung dengan ulkus (borok) penderita yang di sebabkan karena luka difteri, penyebaran bakteri seperti ini biasanya mudah menjalar pada lingkungan yang padat penduduk dan kurang memperhatikan kesehatan.
Jika tubuh memiliki sistem imun yang kuat tubuh cenderung tidak memberikan dampak berbahaya namun jika sebaliknya kekebalan tubuh lemah dan kurang memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan maka bakteri ini sangat mudah sekali menjalar.
Pencegahan Terbaik Penyakit Difteri
Selain selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan pencegahan terbaik selama ini adalah dengan Vaksin, Vaksin yang di gunakan adalag vaksin DTP (Difteri, Tetanus dan Pertusis atau batuk rejan).
Vaksin ini termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak di indonesia, dan di berikan sebanyak lima kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun dan lima tahun, setelah itu dapat di berikan booster adalah vaksin sejenis (TDap/Td) pada usia sepuluh tahun dan delapan belas tahun, vaksin Td dapat di berikan berlanjut setiap 10 tahun untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Jika imunisasi DTP terlambat di berikan maka tidak perlu memberikan imunisasi kejaran dari awal, bagi mereka yang berusia di bawah tujuh tahun, dokter masih bisa memberikan vaksinasi.
Penyakit difteri tidak saja menyerang anak - anak namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga terinfeksi bakteri difteri ini, jika kita tidak mewaspadai dan kurang memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan apalagi kekebalan tubuh lemah maka akan memudahkan bakteri ini menyebar luas dan menginfeksi sel sehat.
Marilah menjaga kebersihan diri, lingkungan dan apapun yang ada di sekitar kita, selain memberikan nilai positif pada pandangan juga memberikan kesehatan yang optimal.
---Selesai---