
Situasi dalam keadaan bertengkar memberikan efek pada kesehatan mental dan akan membekas sampai anak tersebut beranjak lebih dewasa.
Perlu di ketahui bahwa 90 persen sikap atau karakter anak di pengaruhi oleh kedua orang tua, hanya sifat mana yang lebih menonjol (Ayah atau ibu). Situasi pertengkaran yang kritis di dalam rumah tangga dengan di ketahui oleh anak - anak akan memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan mental mereka di kemudian hari, sementara resiko yang paling parah adalah stres dan depresi, seperti yang di sampaikan oleh boldsky.com
Sebaiknya jika terjadi masalah serius yang harus di selesaikan oleh kedua orang tua mereka, sebaiknya menjauh dari anak - anak, atau setidaknya mereka tidak mengetahuinya.
Dalam sebuah studi yang di lakukan di Amerika menyimpulkan bahwa terlalu banyak anak - anak yang terlibat pertengkaran dengan kawannya karena efek dari mereka melihat kedua orang tuanya bertengkar setiap hari atau setidaknya mereka menemui kesulitan untuk berteman dengan baik.
Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya kesehatan mental anak, sebaiknya menjauh jika ada permasalahan yang harus di selesaikan oleh orang tua.
Berikut ini 7 Akhibat yang Terjadi Jika Anak sering Mengetahui kedua Orang Tuanya Bertengkar
Anak Berpotensi Mengalami Depresi
Dengan adanya pertengkaran yang sering terjadi maka anak akan sangat berpotensi terkena depresi dan jika tidak segera di klarifikasi maka bisa berakhibat depresi berat dan mempengaruhi perkembangan mentalnya kelak di kemudian hari.
Anak akan merasa bingung, apa yang sebenarnya terjadi terhadap kedua orang tua mereka, sebagian anak malah ingin membatu orang tuannya namun tidak mengerti harus bagaimana. Jika keadaan yang seperti ini terjadi Anda harus bisa kuasai suasana hati agar tampak lebih gembira di hadapan anak.
Artikel lain:
Bentak anak sebabkan kerusakan sel otak
Tips menghindari rasa ingin marah dan membentak terhadap anak
Anak akan Hidup dalam Suasana Takut
Anak yang sering mengetahui kedua orang tuannya beradu argumen dengan suara keras dan kasar akan terbiasa dengan hidup penuh ketakutan.
Mereka berkembang dengan mental yang sulit bisa bersosialisasi dengan lingkungannya, mereka apatis dan cenderung mementingkan dirinya sendiri. Hal ini sangat membahayakan pada kehidupan mereka setelah beranjak dewasa.
Perkembangan Mental Terganggu
Gangguan mental yang terjadi pada orang dewasa karena tekanan pekerjaan berbeda dengan gangguan mental yang terjadi pada anak karena menyaksikan pertengkaran kedua orang tuannya. Gangguan mental terhadap anak lebih awet dan bertahan lama ketimbang gangguan mental yang terjadi pada orang dewasa, karena pengetahuan itu tumbuh dan berakar sejak kecil dan dalam tahap yang sangat lama.
Anak Merasa Kecil Hati dan menjadi Sumber Permasalahan
Jika sudah terjadi demikian, mereka tidak bisa menerima kenyataan hidup dengan lapang dada. Mereka susah bersyukur atas segala nikmat yang di anugerahkan kepadanya. Mereka merasa kecil hati dan berperasaan sebagai sumber permasalahan.
Artikel lain:
Cara menjadi ayah yang baik untuk anak perempuan Anda
Cara mudah meningkatkan kecerdasan anak
Anak akan merasa Kesepian
Meskipun dalam kenyataannya tidak terlalu kesepian namun dalam hatinya mereka timbul perasaan yang sangat sepi dan butuh teman untuk berkomunikasi. Hal seperti ini akan menyulitkan anak untuk menemukan jati diri mereka sendiri saat menginjak dewasa.
Dengan terbayang masa lalu yang kelam maka anak akan kesulitan menemukan seseorang yang bisa di percaya dan dapat memberikan perhatian yang sebenarnya.
Anak akan Cenderung Tumbuh secara Agresif
Pribadi yang tumbuh dengan kekerasan dan situasi pertengkaran akan membentuk karakter yang mudah emosi dan temperamen. Mereka bisa mengancam kehidupan lain yang lebih harmonis, banyaknya aksi kriminal yang di lakukan oleh para penjahat ternyata berlatar belakang keluarga yang rusak (Broken home).
Kebanyakan dari mereka tumbuh dengan kejahatan di jalanan, mereka banyak musuh dan di liputi kehidupan yang tidak tenang.
Kehilangan Motivasi Hidup
Dengan beraneka ragam permasalahan hidup akan membentuk orang yang bermental tidak stabil dan cenderung kehilangan motivasi hidup. Hal yang paling berbahaya bagi mereka adalah timbulnya keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
Kematian dirasa lebih memberikan jawaban atas semua pertanyaan yang ada dalam hatinya. Sungguh, hal ini sangat di larang oleh siapapun dan oleh agama apapun. Sebuah kesalahan besar jika hal ini lolos terjadi.
Sahabat, jika kita sudah menjadi orang tua dari anak anak kita, jadikanlah masa lalu yang pahit sumber pelajaran hidup yang sangat berharga, berusahalah untuk merubah menjadi lebih baik lagi. dan jika dulu kita dalam hidup berkecukupan penuh kasih sayang dari kedua orang tua bersyukurlah karena saat itu nasib baik berpihak apada Anda tetapi sadarilah bahwa perubahan nasib setiap saat setiap waktu bisa terjadi.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.