Kesehatan Reproduksi Wanita Dewasa Secara Lengkap

Kesehatan Reproduksi Wanita Dewasa Secara LengkapKesehatan Reproduksi Wanita Dewasa Secara Lengkap - Kesehatan adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk di miliki setiap orang dalam keadaan normal, apalagi yang berkaitan dengan wanita.

Dengan selalu memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan maka derajad kesehatan dari orang tersebut akan meningkat, sayangnya, banyak di antara masyarakat yang baru menyadari bahwa kesehatan itu penting tatkala menerima sakit.

Kesehatan wanita adalah awal untuk menentukan kesehatan secara menyeluruh di antara anggota keluarga karena wanita merupakan orang pertama yang lebih sering berinteraksi dengan semua anggota keluarag seperti anak-anak dan yang lain.

Oleh karena itu demi menunjang kesehatan setiap anggota keluarga alangkah lebih baiknya kalau di awali dengan ibu terlebih dahulu. Bukankah kita semua berharap terutama anak-anak dalam keadaan sehat,,,?

Hal Penting Yang Harus di Ketahui Mengenai Wanita

* Wanita di hadapkan dengan masalah kesehatan pribadi yang vital dan tidak di miliki oleh pria, suami pun juga harus menyadari tentang hal ini.

* Saat bunda sedang hamil, tentu saja kesehatan bunda berkaitan erat dengan janin yang bunda kandung.

* Kesehatan wanita sering terlupakan, padahal wanita adalah sebagai obyek tentang pembangunan bangsa dan negara.

* Membahas mengenai kesehatan reproduksi wanita, sudah menjadi agenda internasional seperti indonesia sendiri yang menyepakati hasil konferensi mengenai kesehatan reproduksi wanita yang di lakukan di Beijing - China dan Kairo - Mesir.

* Berdasarkan hasil pemikiran di atas menyatakan bahwa kesehatan reproduksi wanita adalah sangat vital karena akan berpengaruh pada kesehaan anak-anak, oleh sebab itu wanita di berikan kebebasan tersendiri untuk menentukan hal yang paling baik terhadap dirinya terutama kesehatan tubuh.

Definisi Kesehatan Reproduksi Wanita 

Berdasarkan konferensi yang membahas tentang kesehatan wanita sedunia ke IV di Beijing - China pada tahun 1995 dan konferensi kependudukan dan pembangunan di Kairo - Mesir tahun 1994, sudah di sepakati prihal hak-hak reproduksi wanita tersebut, antara lain mengenai.

* Kesetaraan derajad antara pria dengan wanita
* Kesehatan reproduksi dan seksualitas
* Keamanan reproduksi dan hubungan seksualitas
* Penentuan dalam keputusan reproduksi

Itulah beberapa poin penting singkat yang wajib untuk di taati dan di pahami oleh seluruh manusia dunia terutama para wanita.

Mengenai istilah atau definisi dari kesehatan reproduksi wanita itu sendiri telah di sepakati secara internasional bahwa suatu keadaan kesejahteraan secara fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan semua sistem, fungsi dan proses reproduksi wanita.

Selain itu di dalam konferensi tersebut juga di singgung mengenai hak reproduksi yang di dasarkan pada pengakuan hak asasi manusia dari setiap pasangan atau individu, untuk menentukan secara bebas mengenai jumlah anak, penjarakan anak dan proses kelahiran anak.

Indikator Permasalahan Reproduksi Wanita

Di dalam memahami pengertian tentang kesehatan reproduksi wanita tidak hanya secara klinis (kedokteran) saja namun juga secara sosial yang dapat di pahami oleh banyak masyarakat, intinya dalam mencapai "goal" kesehatan secara menyeluruh adalah memastikan bahwa kualitas hidupnya adalah sangat baik.

Namun perlu untuk di ketahui juga bahwa kesepakatan yang demikian ini tidak dapat merubah kondisi masyarakat yang notabene memiliki kondisi ekonomi dan sosial yang buruk, secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi wanita tersebut.

Indikator Kesehatan Reproduksi Wanita Indonesia dan Beberapa Negara lain

1. Jender, mengingat peran setiap orang yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin dan juga budaya sosial yang tidak sama antara orang yang satu dengan yang lain, dengan hal ini maka jender akan menjadi masalah kesehatan dan sosial tersendiri.

2. Kemiskinan, hal ini sangat mempengaruhi kesehatan sosial dan pribadi wanita, biasanya menyangkut masalah pangan yang tidak memadai dan kurang gizi, belum lagi kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti sanitasi jelek, lingkungan kumuh dan rumah yang tidak layak huni.

3. Kurangnya pelayanan kesehatan, keterlambatan dalam menangani penyakit akan merubah kondisi tersebut menjadi lebih parah dan kronis, oleh karena itu kurangnya pelayanan kesehatan terhadap wanita juga menjadi kendala tersendiri.

4. Pendidikan buruk dan rendah, selain beberapa faktor di atas, tidak kalah pentingnya menyorot sektor pendidikan. Pendidikan yang di dapat sangat tidak memadai, apalagi ada stitmen yang menyatakan bahwa pendidikan anak laki-laki lebih di utamakan dari pada anak perempuan, dengan alasan karena anak laki-laki kelak nanti akan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga.

Tingkat pendidikan seseorang tentu saja akan mempengaruhi tingkat sosial dan kesehatan orang itu sendiri, pendidikan yang luas dapat memperkaya pengetahuan sementara pendidikan yang miskin justru akan memperburuk pengetahuan wanita yang pada dasarnya nanti akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi wanita itu sendiri.

5. Menikah dini, minset yang seperti ini akan membelenggu para wanita, bayangkan dalam usia yang belia mereka harus menikah, entah apa alasannya, mereka bersedia menikah di usia dini, biasanya terjadi pada usia di bawah 18 tahun.

Masa yang seharusnya di gunakan untuk menempuh studi atau masih dalam tahap remaja yang penuh riang, terpaksa mereka di wajibkan untuk berfikir tentang berkeluarga dan cara menata rumah tangga seperti layaknya mereka yang sudah dewasa.

Beda sekali dengan wanita yang menikah di usia 20 atau 21 tahun, mereka secara biologis sudah siap untuk menurunkan keturunannya, dan di tambah dengan kesiapan lain seperti kesiapan ekonomi, sosial dan yang lainnya.

6. Beban kerja yang berat, tidak hanya mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga, kadang wanita masih menjadi bagian dari pekerjaaan yang selayaknya di lakukan oleh para pria. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi tingkat kesehatan reproduksi wanita tersebut.

Mungkin yang paling dominan adalah stres dan depresi yang di hadapi, semestinya seorang suami yang menjalankan tugas seperti perkerjaan di luar rumah, sementara wanita cukup mengerjakan perkerjaan rumah tangga saja, kecuali jika ada waktu luang yang lebih banyak.

Untuk mengetahui kesehatan reproduksi wanita dewasa secara lengkap ternyata ada banyak sektor yang mempengaruhi, dan tentunya kita sepakat bahwa tenaga wanita cukup terbatas jika di bandingkan dengan tenaga para pria.

Bagi yang sudah bersuami, partisipasi seorang suami sangat di butuhkan untuk bisa memahami wanita sebagai pendamping hidupnya, selain menjalankan tugasnya bekerja di luar rumah, beban berat dari wanita akan bertambah jika suatu saat nanti sudah hadir seorang anak.

Semoga tulisan ini menginspirasi dan menjadi manfaat bagi kita semua.



THE LANGUAGE YOU USE

Copyright © infokesehattan.blogspot.com | Powered by Blogger

Protection by DMCA.com Protection Status Protected by Copyscape